Unsur , Senyawa, Dan Campuran

Posted by syamsul Saturday, April 7, 2012 1 comments
Unsur, senyawa dan campuran (Plassa). Materi yang terdapat di bumi ini sangat beranekaragam dan tak terhitung jumlahnya. Mulai dari zat tunggal yang terdiri dari unsur dan senyawa, sampai dengan campuran yang merupakan kumpulan berbagai macam zat. Untuk memudahkan mempelajari maeri tersebut dibuatlah penggolongan materi sebagai berikut.

A. Penggolongan Materi
Air murni terdiri atas sejenis materi yaitu air, sedangkan air laut terdiri dari air dan berbagai zat lain yang terlarut atau tercampur di dalamnya, diantaranya adalah garam-garam. Materi seperti air murni, tergolong ke dalam zat tunggal/zat murni dan bersifat homogen. Zat tunggal artinya hanya satu-satunya zat dan tidak ada zat lain selain dirinya serta bersifat homogen artinya semua bagian zat itu bersifat serba sama baik sifat fisis (wujud, warna, rasa, bau, dll.) dan sifat kimianya (rumus kimia, kereaktifan, dll.). Zat tunggal dibedakan atas unsur dan senyawa. Sedangkan air laut terdiri dari berbagai jenis zat yang disebut campuran dan bersifat heterogen yang meliputi koloid dan suspensi.
Berikut adalah bagan penggolongan materi.



Gambar 2.1 Bagan Penggolongan Materi
B. Unsur
1. Pengertian unsur

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom. Beberapa contoh unsur adalah emas, perak, alumunium, tembaga, belerang, karbon, dan sebagainya. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 112 unsur, ada yang ditemukan dalam keadaan bebas, seperti emas dan intan, tetapi sebagian besar unsur ditemukan dalam keadaan terikat sebagai suatu senyawa. Unsur dapat dikelompokkan ke dalam unsur logam, nonlogam, dan metaloid/semilogam.
Berikut adalah perbedaan antara unsur nonlogam dan logam yang diberikan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbedaan Unsur Logam dan Nonlogam
Ada beberapa unsur yang memiliki sifat seperti logam dan nonlogam. Unsur tersebut dikenal sebagai unsur metaloid/ semilogam. Contohnya adalah silikon, boron, germanium, arsen dan stibium (antimon). Unsur-unsur tersebut banyak digunakan sebagai semikonduktor.


2. Tabel Periodik Unsur
Untuk memudahkan kita mempelajari unsur, unsur tersebut ditampilkan dalam Tabel Periodik Unsur yang dikenal sebagai Sistem Periodik Unsur (SPU). Dalam tabel periodik unsur-unsur ada yang diletakkan pada lajur tegak (kolom) yang disebut golongan dan lajur horizontal (baris) yang disebut periode. Pada satu golongan sifat unsur semakin mirip dan pada satu periode sifat unsur semakin berbeda.
Berikut adalah gambar Tabel Periodik Unsur.
Gambar 2.2 Tabel Periodik Unsur
3. Lambang Unsur
Untuk menyederhanakan nama unsur, para ilmuwan memberikan lambang unsur. Lambang unsur yang digunakan sampai sekarang dibuat oleh Jons Jacob Berzelius. Berikut adalah cara penulisan lambang unsur yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzallius.


1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf dari huruf awal nama latinnya yang dituliskan dengan huruf kapital. Perhatikan contoh tabel berikut.
Tabel 2.2 Nama unsur dan Lambangnya
2. Jika Huruf awal dari nama latinnya sama, maka diberi huruf lain yang dituliskan dengan huruf kecil. Perhatikan contoh dalam tabel berikut.
Tabel 2.3 Nama Unsur dan Lambangnya
C. Senyawa
1. Pengertian Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dimana sifatnya berbeda dengan zat semula. Bagian terkecil dari suatu senyawa adalah molekul (gabungan dua atom unsur/lebih lebih baik sejenis ataupun berbeda jenis. Contohnya gula pasir yang berwarna putih, berwujud padat, dan berasa manis jika dipanaskan sampai terbakar akan mengalami reaksi.
Berikut adalah hasil reaksinya.
  •  Sebelum reaksi: gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa manis
  •  Setelah reaksi terdapat zat baru:
- Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon)
- Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
- Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbon dioksida)
Berarti kita dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan gas karbon dioksida melalui reaksi pembakaran.
Air juga tergolong ke dalam senyawa. Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain, yaitu gas hidrogen dan oksigen. Penguraian air dapat terjadi jika uap air dipanaskan pada suhu tinggi atau jika air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen dan oksigen berbeda dengan sifat air. Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan oksigen merupakan gas yang diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air tidak dapat terbakar dan tidak dapat melangsungkan pembakaran.
Gambar 2.3 Penguraian Air menjadi Gas Hidrogen dan Oksigen oleh Arus Listrik

2. Lambang Senyawa/Rumus Kimia
Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu diberi lambang. Lambang untuk senyawa disebut rumus kimia. Berikut adalah rumus kimia dari beberapa senyawa yang ditampilkan dalam tabel.
Tabel 2.4 Nama Senyawa dan Rumus Kimianya
Secara umum rumus kimia dapat dituliskan:
n: Koefisien yang menunjukkan jumlah molekul
A, B, C: lambang atom unsur penyusun molekul senyawa
x. y, z: Indeks tiap atom unsur penyusun, yang menunjukkan banyaknya atom unsur dalam setiap molekul
Contoh:
2C6H12O6: 2 molekul glukosa disusun oleh 12 atom karbon, 24 atom hidrogen, dan 12 atom oksigen
3H2SO4: 3 molekul asam sulfat disusun oleh 3 atom sulfur, 6 atom hidrogen, dan 12 atom oksigen

3. Tatanama Senyawa
Berdasarkan jenis unsur yang menyusun senyawa, senyawa dibedakan atas senyawa biner dan senyawa poliatom.
a. Senyawa Biner: Senyawa yang terdiri atas 2 jenis unsur
 Senyawa biner dari logam dan nonlogam: nama logam disebut terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam yang diberi akhiran –ida. Perhatikan contoh berikut.

Tabel 2.5 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa biner dari nonlogam: nama nonlogam yang ditulis pertama kali disebut terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam berikutnya yang diberi akhiran ida. Jika ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaan senyawa tersebut dapat dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya. Angka-angka tersebut dinyatakan dalam bahasa yunani, yaitu sebagai berikut.

Tabel 2.6 Angka dalam Bahasa Yunani
Perhatikan contoh berikut.

Tabel 2.7 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa biner dari hidrogen dan nonlogam
- Menggunakan kata hidrogen sebagai nama depan, dan nama nonlogam sebagai nama belakang, diberi akhiran ida.
- Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama nonlogam sebagai nama belakang diberi akhiran ida.

Tabel 2.8 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa poliatom: Senyawa ion (atom atau gabungan atom yang bermuatan listrik) yang terdiri dari dua atau lebih atom yang bergabung bersama-sama dalam satu ion. Penamaannya adalah nama ion positif (kation) disebut terlebih dahulu kemudian nama ion negatif (anion).

Tabel 2.9 Beberapa senyawa dan Ion Penyusunnya
Secara umum senyawa ion dapat dituliskan sebagai berikut.
Selengkapnya, perhatikan beberapa nama kation dan anion berikut

Tabel 2.10 Kation (Ion Positif)

Tabel 2.11 Anion (Ion Negatif)

D. Campuran
Seperti yang telah diuraikan di atas, air laut tergolong ke dalam campuran karena air laut terdiri atas air dan berbagai garam. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui bahwa campuran merupakan gabungan dua jenis zat atau lebih.
Campuran mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam campuran sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam air, kedua zat itu tidak bersenyawa, melainkan bercampur.
Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula dengan air. Air sebelum dicampurkan dan sesudah dicampurkan tetap dapat memadamkan api. Kemudian juga garam dengan air dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki. Tidak demikian halnya dengan bersenyawa. Senyawa mempunyai kompisisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan perbandingan atom 2:1 Jadi, kita dapat menyatakan bahwa bersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan bercampur tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).

E. Jenis-Jenis Campuran
Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen
 Ciri:ciri:
- Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
- Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
- Tidak dapat disaring
- Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)
 Contoh:
- Udara - Air gula
- Sirup - Air cuka
- Air hujan - Spirtus


2. Campuran heterogen
Campuran heterogen terdiri atas:
a. Suspensi
 Ciri-ciri:
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
- Dapat disaring
- Mengendap
- Terdapat lapisan (kompenen padat dan cair memisah)
 Contoh:
- Campuran terigu dan air
- Campuran pasir dan air
- Bubuk kopi dan air
b. Koloid
 Ciri-ciri:
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan mikroskop ultra)
- Dapat disaring dengan kertas saring ultra
- Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama
- Dapat menghamburkan cahaya
 Contoh:
- Air susu - Cat - Tinta
- santan - Asap - Kabut
c. Larutan
Gambar 2.4 Campuran Homogen dan Heterogen


========================================================================
Unsur senyawa dan campuran,unsur senyawa dan campuran,unsur senyawa dan campuran.ppt,unsur senyawa dan campuran kimia,unsur senyawa dan campuran.swf,unsur senyawa dan campuran smp,unsur senyawa dan campuran kelas 7,unsur senyawa dan campuran fisika,unsur senyawa dan campuran beserta contohnya,unsur senyawa dan campuran.pdf
=========================================================================

Baca Selengkapnya ....

Asam, Basa, dan Garam

Posted by syamsul Friday, April 6, 2012 4 comments
Asam, basa dan garam (Plassa). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan senyawa asam, basa dan garam, bahkan hampir tiap hari kita selalu menggunakan senyawa yang bersifat asam maupun basa. Kita pun tak lepas dari garam karena hampir semua makan yang kita makan menggunakan garam. Untuk memahami tentang asam, basa dan garam mari kita bahas bersama-sama.

A. Asam
Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Semua senyawa asam  mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh  adanya senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu, senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan makanan. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.1 Beberapa Asam dan Sumbernya

1.      Ciri-Ciri Asam
   a.  Rasanya asam
b.  Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
c.  Mempunyai pH (derajat keasaman) kurang dari 7
d.  Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e.  Dengan logam tertentu dapat mengahasilkan gas hidrogen
f.   Bersifat korosif atau merusak bahan-bahan benda-benda yang dikenainya

2.      Peranan Asam Dalam Kehidupan
Asam merupakan salah satu senyawa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut. 
Tabel 1.2 Beberapa Asam yang Ada di Sekitar
 
Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada bahan-bahan yang dikenainya karena asam bersifat korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam:
a. mungubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai dengan tumbuhan dan mengakibatkan pohon/tanaman mati.
b.  dapat menghilangkan unsur-unsur hara dalam tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
c.   mengubah pH air sehingga dapat mematikan ikan-ikan dan biota-biota air.
d.   merusak bangunan, terutama yang terbuat dari batu pualam (karbonat dan logam).

B.   Basa
Seperti halnya asam, basa juga banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Para ibu rumah tangga menggunakan abu gosok untuk mencuci piring. Basa dalam abu gosok dapat bereaksi dengan kotoran berupa lemak/minyak , sehingga menjadi larut. Sedangkan, untuk mencuci piring yang sangat  berminyak perlu menggunakan sabun. Sabun dapat melarutkan lemak dan minyak. Para penderita magh selalu minum obat berupa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida.

1.   Ciri-Ciri Basa
   a.   Pahit dan licin di kulit
b.   Mempunyai pH lebih dari 7
c.   Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
d.   Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e.   Dapat menetralkan sifat asam
f.    Bersifat kausatik atau dapat merusak kulit
Gambar 1.1 Sabun merupakan salah satu contoh zat yang bersifat basa

2.   Peranan Basa dalam Kehidupan  
Tabel  1.3 Beberapa Basa dan Fungsinya

C. Teori Asam Basa Arrhenius
Dari uraian di atas, salah satu ciri dari asam adalah senyawa yang berasa  asam dan memerahkan lakmus biru sedangkan basa adalah senyawa berasa pahit dan licin di kulit serta dapat membirukan lakmus merah. Ciri tersebut belum dapat menjelaskan mengapa asam atau basa dapat menghantarkan listrik atau dikenal dengan istilah elektrolit. Untuk itu, Svante August Arrhenius mengajukan suatu konsep asam-basa yang di kenal sebagai teori asam-basa Arrhenius.
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+). Semakin banyak ion H+, semakin kuat sifat asamnya. Dengan demikian,  dikenal asam kuat dan asam lemah. Asam kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion), sedangkan asam lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion). Perhatikan tabel berikut.

Tabel 1.4 Asam Kuat dan Reaksi Ionisasinya

Tabel 1.5 Beberapa Asam Lemah dan Reaksi Ionisasinya
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). Semakin banyak ion OH-, semakin kuat sifat basanya. Dengan demikian,  dikenal basa kuat dan basa lemah. Basa kuat dalam air terionisasi sempurna (semua terurai menjadi ion), sedangkan basa lemah terionisasi sebagian (tidak semua terurai menjadi ion). Perhatikan tabel berikut.

Tabel 1.6 Basa Kuat dan Reaksi Ionisasinya
  
Tabel 1.7 Beberapa Basa Lemah dan Reaksi Ionisasinya
 
 
D.   Garam
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal garam dapur yang biasa digunakan untuk bumbu masak. Garam dapur merupakan salah contoh dari garam menurut  ilmu kimia.
Seperti halnya asam dan basa, garam juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.8 Beberapa Garam dan Fungsinya dalam Kehidupan Sehari-Hari
      Adapun ciri-ciri dari garam antara lain:
1.   Dalam bentuk leburan (cairan) atau lelehan dapat menghantarkan listrik
2.   Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral tergantung jenis asam (kuat atau lemah) dan basa (kuat atau lemah) pembentuknya.  
a.   asam kuat dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat netral
b.   asam kuat dan basa lemah akan terbentuk garam yang bersifat asam
c.   asam lemah dan basa kuat akan terbentuk garam yang bersifat basa

E.                                          E.   Tingkat Keasaman  (pH)
Tingkat keasaman merupakan ukuran besar kecilnya pH yang menunjukkan skala keasaman dan kebasaan suatu larutan, angkanya sekitar 0 sampai dengan 14 dengan ketentuan sebagai berikut.
1.   Larutan  asam memiliki pH<7
2.   Larutan basa memiliki pH>7
3.   Larutan netral memiliki pH=7
 
F.   Indikator
Indikator adalah bahan/alat yang digunakan untuk mengenali sifat suatu senyawa (asam, basa atau netral).
Macam-macam Indikator:
1.  Indikator alami
Indikator alami diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna dapat berupa bunga, daun, buah, biji, atau akarnya. Contohnya, kunir, bunga sepatu merah, kulit manggis, dan lain-lain.
Misalkan kulit manggis, kulitnya digerus sampai halus kemudian dituangi pelarut (alkohol) dan selanjutnya airnya dipisahkan melalui penyaringan.  Ekstrak kulit manggis tersebut di teteskan pada senyawa yang bersifat asam atau basa, contohnya adalah larutan asam (HCl) atau basa (NaOH), maka:
  • Pada larutan asam : terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat kemerahan
  • Pada larutan basa: terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru kehitaman
2.   Indikator  buatan
       a. Kertas lakmus
b.  Kertas indikator universal
c.  Larutan

 Tabel 1.10 Beberapa Indikator Larutan  dan Perubahan Warnanya

d.   pH meter/pH digital

 
G.   Reaksi pada Asam, Basa, dan Garam
  1. Logam + asam -------> gas hidrogen + garam
Contoh: besi + larutan asam asetat  ----------> gas hidrogen + besi(II) asetat
        Fe(s) +2CH3COOH ----------> H2(g) +Fe( CH3COO)2(aq)
  1. Asam kuat + basa kuat ---------> garam (bersifat netral) + air
Contoh: Larutan asam klorida  + larutan natrium hidroksida ---> larutan natrium klorida + air
     HCl(aq) + NaOH(aq) ---> NaCl(aq) + H2O(l)
  1. Asam lemah + basa kuat ---> garam (bersifat basa) + air
Contoh: Larutan asam phosfat  + larutan natrium hidroksida --> larutan natrium phosfat + air
                    H3PO4(aq) + 3NaOH(aq) --> Na3PO4(aq) + 3H2O(l)
  1. Basa lemah + asam kuat --> garam (bersifat asam) + air
Contoh: Larutan ammonium hidroksida  + larutan asam sulfat --> larutan ammonium sulfat +   air
                    2NH4OH(aq) + H2SO4(aq) --> (NH4)2 SO4(aq) + 2H2O(l)
  1. Oksida logam (oksida basa) + asam --> garam + air
Contoh: natrium oksida  + larutan asam nitrat --> larutan natrium nitrat + air
                             Na2O(s) + HNO3(aq) ---> NaNO3(aq) + H2O(l)
  1. Oksida nonlogam (oksida asam) + basa ---> garam + air
Contoh: gas karbon dioksida  + larutan kalsium hidroksida --> endapan kalsium karbonat + air
                            CO2(g) + Ca(OH)2(aq) ---> CaCO3(s) + H2O(l)

========================================================================
Asam basa dan garam,asam basa dan garam,asam basa dan garam ppt,asam basa dan garam kimia,asam basa dan garam wikipedia,asam basa dan garam smp,asam basa dan garam pdf,asam basa dan garam smp kelas 7,asam basa dan garam kelas 7,asam basa dan garam fisika,asam basa dan garam dalam kehidupan sehari-hari
========================================================================

Baca Selengkapnya ....

Cara Membuat Hotspot dengan Ad hoc memanfaatkan Wi-Fi Laptop di Windows XP

Posted by syamsul Wednesday, April 4, 2012 0 comments
Berikut cara membuat koneksi Hotspot didalam Windows XP:
Cara 1:
  • Masuk ke Control Panel > Network Connections
  • Klik kanan Wireless adaptor anda, lalu pilih Properties
  • Pilih Tab Wireless Network, lalu pilih Add. Akan muncul gambar berikut.
  • Klik kotak “This is a computer-to-computer (ad hoc)…..” dan bersihkan pilihan kotak The key is provided for me automatically, lalu isi SSID dengan nama bebas.
  • Pada Network key dan Confirm network key isikan 13 karakter password. Lalu tekan OK.
  • Akan kembali ke Layar sebelumnya, lalu pilih tab Advanced
  • Pada tab Advanced pilih kotak Allow other network users to connect through this computer internet connection. Setelah itu tekan OK. Selesai.
  • Setelah koneksi komputer / laptop sudah kita buat, maka yang perlu dilakukan hanya menyambungkannya dengan komputer/laptop lain.
  • Klik kanan ikon wireless network, lalu pilih “View Available Wireless Networks”
  • Jendela Wireless Network akan muncul dan menampilkan koneksi yang terdeteksi oleh system, namun bila koneksi belum terdeteksi klik Refresh network list
  • Masukkan password yang sudah ditentukan sebelumnya, tekan Connect.
Sekian tutorial cara membuat Hotspot tanpa menggunakan Access Point dan router (ad hoc) didalam Windows XP.

Cara ke 2

Ketik di command promt sbb:
netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid="Plassa.net hotspot" key=selamatdatang & netsh wlan start hostednetwork

untuk memulai hotspot cukup dengan menulis perintah berikut:
netsh wlan start hostednetwork

untuk mematikan hotspot:
netsh wlan stop hostednetwork

Buat dalm pile bat.

Sumber: Kaskus.us

Baca Selengkapnya ....